Selamat datang di blog paling tidak jelas sedunia.. nikmati selagi anda bisa, dan tinggalkan selagi tidak lagi menyenangkan... hehehehe.. di sebelah kiri adalah beberapa hasil jepretan yang murni dari kamera sendiri. Mudah-mudahan anda terhibur...

Rabu, 09 Maret 2011

PEDASNYA HARGA SEBUAH CABAI

OLEH: Zoilus Sitepu
JAKARTA, Januari 2011

Mahal adalah sebuah kata yang terhubung dengan cabai dan menjadi perbincangan hangat karena itulah yang benar-benar terjadi saat ini ditengah-tengah kita. Saya ingin sedikit mengupas permasalahan yang terjadi ini dari kacamata saya selaku pengamat dan pencari nafkah dalam bidang pertanian.
Jenis cabai yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah cabe keriting merah, cabai besar merah dan cabe rawit hijau. Oleh karena itu ketiga cabe ini banyak ditanam oleh petani-petani tradisional maupun usaha swasta.
Saya menyoroti tehnik budidaya yang dilakukan oleh para petani kita di lapangan. Para petani masih melakukan hal yang sama seperti 20-30an tahun yang lalu dalam menanam cabai yakni menggunakan benih-benih yang didaur ulang dari hasil panen ataupun benih-benih lama varietas impor yang berasal dari KnowYou- Seed, Taiwan, seperti Hot Beauty (457), Hero (459), Long Chili (455), Ever Flavor (462), Passion (451), TM.999 yang belum tentu cocok lagi dengan tantangannya sekarang seperti kondisi cuaca, kandungan hara dalam tanah dan serangan hama. Selain itu, pupuk-pupuk kimia yang digunakanpun masih seperti dulu, yakni Urea, KCL, ZA dan SP-36 yang kadar kebutuhannya sudah makin bertambah seiring dengan makin sedikitnya ketersediaan hara dalam tanah, demikian pula teknik pengendalian hamanya tidak mengalami perubahan yang berarti (Rakitan Teknologi Budidaya Cabai Merah Oleh :Zulkifli AK, Adli Yusuf, Amrizal,T. Iskandar, M. Adil, M. Nasir Ali,Buchari Sulaeman, Roswita, A.Azis, T.M. Fahrizal, Zulkifli Umar, T.Djuanda, tahun 2000).
Disamping produsen luar negeri, sekarang banyak produsen lokal yang memproduksi benih bagi petani dengan bermacam keunggulan yang ditawarkan. Tetapi sayangnya produksi benih hanya dilakukan ditempat-tempat tertentu dan belum tentu sudah diujicobakan di lahan-lahan lumbung petani cabai. Produsen-produsen ini memang mempunyai peneliti yang akuntabel dan didukung dengan lahan produksi benih yang luas yang bisa memproduksi benih dalam jumlah banyak. Akan tetapi, dengan kondisi seperti sekarang, cuaca yang tidak tertebak dan penggunaan pupuk kimia yang berlebih serta hama lokal yang sudah berkembang sedemikian rupa, ini membuat benih belum tentu bisa tumbuh adaptif di suatu lahan penanaman yang berbeda dari asal benih. Oleh sebab itu perlu ada ujicoba penanaman di suatu lahan yang akan menjadi subyek penjualan agar bisa dilihat dan diteliti perkembangan dan kecocokannya di lahan tersebut dan masalah yang akan timbul dikemudian hari bisa diperkecil dan semakin sedikit.
Mengenai penggunaan pupuk kimia. Hal ini pun harusnya bisa mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Karena menurut saya, penggunaan pupuk kimia sudah melampaui ambang batas. Dalam sebuah wawancara seorang petani di tanah Karo mengemukakan bahwa biaya per tanaman untuk tomat di Berastagi dan Kabanjahe mencapai Rp. 5.000,- sedangkan di daerah lain seperti seperti Merek hanya Rp. 2.000,-. Hal ini terjadi karena ketersediaan hara di tanah yang sudah sedemikian sedikit sehingga petani memerlukan pupuk yang lebih banyak untuk mencapai target produksinya. Di laman website ini dikemukakan pula bahwa alokasi pupuk kimia di Kabupaten Karo sudah meningkat tajam dalam tiga tahun terakhir yakni 210.654 ton pada tahun 2008, 231.338 ton pada tahun 2009 dan 310.190 ton pada tahun 2010 dan ini belum termasuk dengan pupuk kimia yang dibeli swadaya oleh petani. Pertanian organik sudah banyak didengungkan, akan tetapi para petani tidak disupport dengan penyediaan pupuk yang siap pakai. Petani dibuat sibuk dengan meracik sendiri pupuk organik yang hendak digunakan (http://m.kompas.com/news/read/data/2010.08.20.04310047). Padahal banyak sekali pupuk organik yang beredar, sudah diujicoba, siap pakai, hasil panennya tinggi, murah serta mempunyai kemampuan yang tidak kalah dengan pupuk kimia dan yang paling penting tidak merusak tanah. Yang saya sedih terkesan pupuk-pupuk organik dibiarkan dan tidak mendapatkan support dari pemerintah dalam penyebarannya di lapangan serta pengenalannya pada petani. Saya hanya melihat pupuk kimia lah yang selalu didengungkan dalam budidaya serta dalam sosialisasi usaha pertanian.
Di lapangan ada tenaga ahli (PPL) yang disiapkan oleh pemerintah sejak dahulu dalam menghadapi permasalahan dan mensosialisasikan segala teknik baru dalam hal budidaya tanaman, akan tetapi hal ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. Padahal jika posisi ini diberdayakan secara maksimal maka hasil yang didapatpun akan maksimal. Tenaga penyuluh lapangan (PPL) seharusnya bisa mensosialisasikan tehnik budidaya terbaru yang bisa dipelajari oleh pemerintah dari negeri lain mengenai tata olah tanah, penggunaan pupuk, pengenalan jenis benih yang baru, dll. Pemerintah baru saja mensosialisasikan cabai jenis baru yang tahan terhadap cuaca ekstrim (http://sigapbencana-bansos.info/pantauan-media/8128-pemerintah-luncurkan-benih-cabai-tahan-hujan.html). Apakah para petani mengetahui hal ini dan apakah benih ini sampai di tangan petani? Dan sedihnya lagi, dalam sebuah laman website dikatakan bahwa sebenarnya ada teknik budidaya yang bagus yang didapat dari Jepang dan baik untuk bisa diterapkan di Indonesia. Akan tetapi sayangnya pemerintah yang diharapkan bisa menjadi sumber informasi, tidak melirik ke arah ini (http://sosialbudaya.tvone.co.id/berita/view/47069/2011/01/09/kementan_akan_bangun_sentra_cabai_di_22_kabkota/). Disinilah yang saya maksud dengan pemerintah seharusnya bisa memberdayakan tenanga PPL sebagai sumber yang bisa mengkomunikasikan segala informasi yang ada kepada para petani.
Mengenai pemasaran, sebenarnya pemerintah sudah membuat surat keputusan melalui departemen pertanian agar harga dan cabai-cabai hasil panen dapat terjaga stabilitasnya di pasaran. Hal ini terdapat dalam SK Mentan No. 940/Kpts/OT. 210/1997 tentang Pedoman Kemitraan Usaha Pertanian. Didalamnya dikemukakan tentang pola-pola kemitraan usaha yang dapat dilaksanakan antara lain:
Pola inti plasma
Pola kemitraan contract farming
Pola kemitraan sub-kontrak
Pola dagang umum
Pola kemitraan keagenan
Kerjasama Operasional Agribisnis.
Anda dapat melihat dan membaca detail dari pola-pola kemitraan ini pada makalah seminar nasional dengan judul Strategi Kemitraan Usaha dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Agribisnis Cabai Merah di Jawa Tengah, oleh Saptana, Arief Daryanto, Heni K.D., dan Kunjtoro, 2009 di http://www.pdf-finder.com/. Akan tetapi pola-pola kemitraan yang ada pun mempunyai celah untuk dapat dimainkan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin menarik keuntungan. Harus ada satu badan dari pemerintah yang bisa menjamin pola-pola kemitraan ini berjalan sebagaimana mestinya yang juga bertindak sebagai kontrol berkala dalam pelaksanaan kemitraan ini. Dan ini yang terkesan terlambat dilakukan oleh pemerintah dalam perjalanannya. Di Sumatra Utara sendiri, Badan Ketahanan Pangan Sumatra Utara baru akan merumuskan sebuah Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (LUEP) yang akan bertidak sebagai kontrol harga yang menentukan harga minimum dan maksimum komoditas cabai di tingkat petani (http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2011/01/13/14874/stabilkan_harga_bkp_sumut_usulkan_pembentukan_luep_cabai/). Jika pola-pola kemitraan ini bisa berjalan, sebenarnya ada satu masalah lagi yang bisa dikurangi yakni kebiasaan petani menanam secara massif produk-produk pertanian setelah harganya melonjak yang mengakibatkan anjloknya harga serta over supply pada musim panen berikutnya.
Saya beberapa kali browsing di internet, dan sebenarnya sudah banyak program-program yang dilakukan oleh pemerintah dan badan-badan usaha lain, akan tetapi entah kenapa banyak informasi yang tidak sampai ke tangan petani. Dan program-program yang ada terkesan tumpang tindih dan tidak saling mendukung sehingga pada pelaksanaannya menjadi carut marut.
Saya menarik kesimpulan dari tulisan saya di atas. Bahwa sangatlah penting dilakukan sebuah dialog dan kerjasama yang berkala dan berkesinambungan antara pemerintah, petani, produsen serta importir pupuk dan benih, pedagang, peneliti dan akademisi dalam menjaga supaya hal-hal yang tidak kita ingini seperti lonjakan harga cabai terjadi dan terus terjadi. Karena pihak-pihak yang saya sebut ini memiliki kontribusi yang penting dalam bidangnya masing-masing akan tetapi hanya akan maksimal dalam pelaksanaannya apabila terjadi kerjasama. Pemerintah memiliki peran paling penting sebagai jembatan dalam hal ini. Selesai.

Senin, 15 Maret 2010

Makna Sebuah Foto

Kita sadari atau tidak, keseharian yang dijalani oleh setiap kita dan lingkungan yang mengelilingi kita merupakan anugerah yang tak terhingga indahnya. Dalam prosesnya, selalu ada hal-hal yang menarik untuk menjadi sebuah sajian dalam karya bentuk karya seni.. apapun hasil seni tersebut.

Bagi saya.. fotografi adalah bagian dari seni dengan kegiatannya yang mempertajam daya rangsang dan kepekaan kita untuk bisa melihat jauh lebih dalam dan mensyukuri setiap detik yang terjalani, pun mengagumi keindahan setiap jengkal lingkungan yang ada di sekitar kita.

Momen demi momen yang semakin banyak tertangkap oleh kamera merupakan sebuah bukti bahwa daya peka kita semakin terasah untuk semakin mengerti apa makna sebuah obyek atau kegiatan yang tertangkap oleh kamera kita tersebut.

Pertanyaannya... Apakah perlu kamera dengan teknologi paling tinggi untuk membuat saya semakin peka untuk melihat sebuah momen dan menuangkannya dalam sebuah foto? Jawabannya ada pada diri kita sendiri.. Pengasahan daya peka akan setiap momen dari kegiatan dan objek yang ada di sekitar kita, bisa dimulai dari diri sendiri yang mau dan sadar diri akan lingkungan sekitar tanpa perlu melihat jenis kamera apa yang kita miliki. Ketika si foto sudah bisa memaknai momen nya, disitulah anda bisa sadar akan peningkatan daya peka anda.

Bagi saya hasil karya seni yang berupa foto, sangatlah subjektif nilainya... Akan tetapi jikalau hasil karya ini ditebarkan ke dalam ruang publik, beragam opini akan mengalir untuk mengomentarinya. Setiap opini adalah positif dan akan tetap positif selama kita memandang perlu untuk mendapatkan opini. Tetapi yang harus selalu kita ingat adalah baik buruknya opini yang timbul oleh hasil karya yang kita buat.. adalah penunjang dari daya peka kita yang semakin terasah oleh intensitas kita dalam menelurkan hasil karya seni fotografi.

Dunia ini butuh foto untuk mengabadikannya, karena foto-foto yang sudah ada dan akan ada adalah frame detik yang berhenti untuk menjadi bagian dari sejarah dalam rentang waktu yang luas ini. Setiap foto adalah keajaiban.. dan keajaiban ini tiada tara indahnya. Anda dan saya patut bersyukur bahwa kita adalah bagian dari sejarah yang ajaib.

tulisan-tulisan kecil bagian 2

Tulisan-tulisan kecil yang saya buat diawal tahun 2007. Dibuat untuk menyemangati diri dalam menghadapi kerasnya hidup demi mendapatkan segenggam berlian.. hehehehe...


Lebih baik gagal mencoba... daripada menyesal tidak mencoba samasekali


Jalan hidup yang sulit dan berliku.. membuat kita semakin mahir dalam menjalaninya


Jalani satu persatu, tahap demi tahap... jangan ada yang terlewati


Berbuat baiklah.. jika itu membuat perasaanmu makin baik... Diam dan jangan berbuat, jika perasaanmu ingin berbuat jahat.


Lebih indah melihat segala sesuatu berjalan dengan semestinya.. tetapi jauh lebih indah apabila merasakan bumbu yang mewarnainya


Berusaha, mencoba, gagal atau berhasil... Kenapa harus selalu begitu? Bagaimana dengan.. enjoy, enjoy, enjoy dan enjoy.


Jangan tealu banyak tidur, rezekimu bisa hilang...
Jangan terlalu sering tidak tidur, badanmu bisa sakit


Stress... biasa
Capek... biasa
Bekerja.. bekerja.. bekerja.. itu tidak biasa bila selalu menjadi stress dan capek.
Proporsionallah..


Bekerja dengan keras.. istirahat dengan maksimal


Pelajari akan apa yang telah terjadi.. mungkin akan berguna dikemudian hari


Hargai setiap detik yang anda pakai, tidak ada yang bisa diulang.


Tidak ada detik terlewati dalam hidup yang tidak berguna, itu hanya masalah cara memandang


Aku pernah bermimpi punya uang 10 miliar rupiah dan nyamannya hidup dengan uang sebanyak itu... Aku terbangun, mandi dan berangkat kerja.. berpikir keras serta bekerja dengan giat untuk mendapatkannya.


Coba sekali.. gagal..
Coba dua kali.. gagal..
Coba tiga kali.. berhasil..
Ini jauh lebih baik daripada..

Coba sekali.. gagal..
Coba dua kali.. gagal..
Coba tiga kali.. menggagalkan diri


Badan memang lemah dan memang sangat lemah.. hanya pikiran yg membangkitkan.
Jangan racuni badan dengan pikiran lemah.


Jangan campuradukkan filosofi agama dengan pola berpikir idealis yang cenderung individualis. Tidak akan pernah akur !! Otakmu yang akan rusak..


Berbuatlah.. tapi analisa akibat-akibatnya terlebih dahulu.


Berhati-hati dalam melangkah.. mungkin akan ada kerikil didepan, tetapi mungkin juga tidak ada. Sekali lagi... berhati-hatilah..


Jikalau berjalan.. jangan hanya melihat kedepan, keatas, kekiri, kekanan... mungkin ada baiknya sesekali melihat kebelakang.


Hargai setiap usaha yang dilakukan anak buahmu... mereka sudah berbuat sekuat tenaganya.
Tidak ada yang lebih menyenangkan ketika melihat mereka berusaha berbuat lebih baik lagi pada pekerjaan selanjutnya.

Jikalau anda iri melihat orang yang sukses...
Cobalah untuk iri melihatnya ketika sedang tidak sukses


Sukses bukanlah ketika punya rumah dengan halaman 1 hektar dan uang 1 triliun, sukses yang indah adalah menikmati apa yang ada padamu

Cerita orang sukses memang selalu menggugah hati dan pikiran..
Gugahlah perasaanmu dengan cerita suksesmu sendiri


Bersyukur akan apa yang kita miliki saat ini.. itu jauh lebih baik daripada
Mengumpat akan apa yang tidak bisa kita miliki.


Kerjakan segala sesuatu dengan segala kemampuan kita, selesaikan dengan pola berpikir “keluar dari kotak”


Berpikir 1x... berbuat 10x.. Dan cepat buat hasilnya.
Pesaingmu pun melakukan hal yang sama.. Jangan sampai anda tertinggal


Bertemanlah dengan siapapun... semua orang adalah asset penting yang tak ternilai harganya


Perbaiki setiap kesalahan yang dibuat dengan secepat kilat...
Jangan pernah ingat kebaikanmu pada orang lain

Puisi-Puisi tak Jelas bagian 1... Wuakakakakak

Bikin puisi yang gak jelas.. Mudah-mudahan cukup menghibur... wuakakakakaakak...


Teriknya hujani bumi siang hari..
Rasa dan raba menghilang dari inderaku.
Bulan tak bergeming, lihat sang dewa terang.. kuasai waktu yg mengulas saat detik tak berdetak.
Takkan ada aku dan takkan ada esok maka gelisah mengujur jiwa.
Sadar diri bukan mengiba, karena hari ini adalah untuk hari ini.
Kataku padamu.. Kau kecil dimata Nya !! (zoilus 25 aug 09)


Kursi-kursi kosong siap duduk, mencari manusia-manusia lelah.
Rotan yg membalut besi, tertata ayaman.. menunggu manusia-manusia lunglai.
Tak bisa ditunggu, kursi kan penuh..
karena manusia berbondong datang, berharap segar kan datang (zoilus 24 aug 09)

Kapan lg sayapmu terkembang wahai garudaku..
bulumu merontok, belumlah datang tuamu.
Telur-telur baru akan menetaskan garuda baru, tetapi bulu-bulumu sdh beterbangan menjadi sarang kutilang tak berarti.
Kapan lagi sayapmu terkembang wahai kau garudaku..
langit cerah menunggu dijelajah.
Tumbuhkan lagi bulu-bulu di dadamu, perkasamu hilanglah belum.
Telur-telurmu kan segera menetas, kau kan ajari mereka terbang. (Zoilus 23 aug 09)

Cerita dari Reuni (non) Akbar Agronomi ang 32 IPB

Sedikit cerita dari takol, tentang reuni agr 32 akhit tahun 2009 yang lalu. Gak banyak memang yg datang hanya sekitar 10 orang dari total 50 teman2 Agronomi IPB angkatan 32. Akan tetapi kekuatan dalam pertemuan ini, membuat kenangan yg indah untuk diingat....

Leo, istri, Leo junior (namanya Luther tp dia pengennya dipanggil Boy) serta Ivan G tiba duluan dan sudah ngetek tempat duduk yg cukup buat mereka doang. Qiqiqiqiqiqiqi... Nyonya Leo sedang hamil 8 bulan, dan Leo junior lari kesana kemari, ngobok2 kolam, main bowling dgn badannya sendiri yg dijadikan sbg bola, nyoba cari cara minum nira gratis ( masih inget bpk2 tua yg jualan nira dulu? Nah dia tuh yg jualan.....) Leo senior pokoknya sibuk abiesss. Ivan..... seperti biasa cool (gak jelas, wuakakakakak) sambil ngeroko garpit. Sekali-sekalinya mesen kopi, habis duluan diminum ama Leo junior. Wuakakakakak.....

Zoilus dan istri jadi rombongan kedua yang tiba di takol. Gak banyak cerita, karena lagi sibuk nyeritain nyang laen. Hehehehehe..... Oh iya, pempek nya enak lho disitu.

Yelly dan suami adalah rombongan ketiga yang datang. Juniors gak dibawa, karena takut bikin takol jadi arena perang dunia ke 3 katanya. Hehehehehe.... Tapi sang suami sukses bikin minuman pesenannya jadi minuman of the day alias yg paling laris, karena bentuk tekonya yang unik dan yg paling penting bisa refill.... Hahaahahahaha.... Btw, teko tadi jadi di klepto gak ya? Hahahahaha....

Adalah Aries, suami dan juniors yg menjadi rombongan keempat yg datang ke Takol. Yang seru disini, Aries junior (Joe, umur 4th) yg masih sekolah di kindergarden sudah aktiif ngobrol pake bhs inggris. (Keep up your english, Joe....) Sama kayak si Boy, lari kian kemari, ngobok2 kolam, dan bowling badan bikin bapak nya pusing tujuh keliling. Untung sang ayah sabar abis. Hehehehehe....

Setelah ditelp (dgn agak sedikit maksa.. Sorry ya, Dan. Hehehehe...) dengan membawa istri tercinta dan junior nya yang masih agak sakit, sang bapak moderator yaitu Fridan muncul di Takol dengan senyum simpul khas nya dia. Gaya yang khas yang ilang2 dari jaman kuliah. Qiqiqiqiqiqiqiqi.... Thanks ya, Dan.
Btw, cepet sembuh ya, Aidan (bener khan namanya?)

Nyetir 6 jam dari puncak sampe bogor, karena macet abiezz dan sehari sebelumnya nyetir dari Malang ke Jakarta, Teguh, Dewi dan juniors adalah rombongan yg terakhir tiba di Takol. Teguh datang dengan melukin Leo, Ivan, Zoi dan Fridan. Diikuti dengan boy ( Leo junior) melukin dan nyium pipi Naila (Dewi junior). Leo senior yg langsung sibuk menengahi dan ngasih pengarahan. Kacauuuuu...... Wuakakakakakak.... Oh iya... Dewi turun belakangan dr mobil, soalnya mesti masang popok dulu, Aries nyusulin... baru deh bergabung. Ngapain gua cerita soal masang popok ya ? Narator yg aneh. Wuakakakakakakak.....
Teguh gak basa-basi, langsung pesen nasi goreng. Satu menit abissssss. Sampai-sampai Dewi junior (Naila) mau minta minum papa nya... gak kebagian Soalnya disedot abis juga ama si Jegoeh. Qiqiqiqiqiqiqiqi.... Ada kebiasaan aneh Dewi ama Dewi junior 2. Keduanya suka makan es... Sumpah loh... Makan es !!!! Emaknya sih kagak gua pikirin, balita nya itu loh. Balita yang aneh...... Hehehehe....

Penutupnya, kita foto-foto bareng. Over all, acaranya cuma nyantai, ngalo-ngidul, ngeliatin pohon kapuk yg masih tumbuh di tengah takol, ngurusin junior-junior yg bikin acara sendiri sampai ngomongin Ipung yang lagi jadi kuli bangunan. Tetapi cukup punya makna buat kita karena bisa ketemuan... Ketemuannya itu yg penting. Secara kita dulu mandiin kebo yg ulang tahun bareng2 di sawah percobaan (siapa ya kebonya dulu itu ???), maen bola adu dgn jurusan laen di lapangan cidangiang, meski kalah tapi kalah dgn dignity (kipernya gua inget tuh... Skrg di papua. Hahahaha), foto2 bareng artis Sandy nayoan dan lain-lain.

Mudah-mudahan akan ada acara lebih rame lagi peserta nya nanti, sehingga lebih banyak lagi obrolan yg terjadi. Thanks buat yg datang... Dan yang gak datang, next.... ditunggu ya !!

Selamat ulang tahun, Goeh. Thanks banget traktirannya lho. Panjang umur, sehat selalu, diberkati Tuhan senantiasa.

tulisan-tulisan kecil bagian 1

bikin tulisan-tulisan kecil, hasil dari kegalauan dan gatelnya pikiran untuk menuangkan hasil penglihatan sang mataku....



Kebahagian bukan dari hati dan bukan juga dari pikiran...
Karena kebahagian itu sendiri adalah tabiat manusia dalam menyingkapi setiap aspek yg terjadi dalam rentang panjang kehidupan.
Membantu atau tidak membantu orang lain adalah bukan penyebab kebahagian, karena itu sebenarnya adalah hakikat setiap manusia yg kadang terhalang oleh tabiat yg tidak bisa menyingkapi hakikat.
(12 juni 2009)


Menjadi tua itu pilihan, menjadi dewasa itu adalah kesempatan.....
Banyak orang belum sempat jadi tua, karena ajal memanggil. Tetapi banyak orang jadi dewasa karena tidak sempat jadi tidak dewasa. (11juni2009)


jangan berharap karena gak ada gunanya berharap, jangan berdoa karena gak ada gunanya berdoa.... tetapi jangan bertindak, kalau tidak berharap dan berdoa. (12juni2009)


Saya tidak yakin semua berjalan sesuai rencana... tapi saya yakin, semua akan berjalan. (13juni2009)


Capek itu enak... enak itu capek... selama yg capek itu enak, maka enakan juga bercapek-capek (14juni2009)


Ketidakbenaran jauh lebih tidak berdusta... Keterungkapannya adalah pengorbanan yang harganya teramat mahal untuk dibayar, bahkan bagi orang yang mempunyai uang diseluruh dunia.


Akan tetapi, yang mesti diingat..... kebenaran dan ketidakbenaran tidak akan pernah berdiri sendiri.
(15juni2009)


Zoilus : gajah mati meninggalkan loreng, harimau mati meninggalkan gading.... bingung yg mengeliru???
Hidup orang sama seperti itu, kadang suka mengelirukan diri terhadap apa yg sebenarnya yg sudah jelas-jelas ada di depan mata...
Terakhir, diri kita sendiri yg dibuat bingung karena penyangkalan yg tidak jelas (16juni2009)


Kalau aku berpikir... maka semua hal yg kulakukan adalah buah pikiranku. tetapi ketika tidak berpikir, semua yg tidak kulakukan adalah penyesalan.(19juni2009)


Sayang... kemaren sudah lewat, padahal saya mau buat ini dan buat itu. Besok sih belum lewat, rencananya saya ndak ngapa-ngapain. Lho.. hari ini ngapain dong?
Kemaren yg sudah lewat dan besok yg akan datang adalah buah pekerjaan hari ini. Terlalu fokus di satu sisi membuat ketidakseimbangan. (21juni2009)


Jika waktu dapat diputarbalik, aku tak mau kembali. Untuk apa? Dengan kembali, artinya aku tidak menghargai setiap usaha, jerihpayah, kegagalan, kesuksesan yang pernah kubuat, kusesali dan kunikmati. Setiap detik yang terlewati dan akan menjelang adalah sebuah anugerah yg harus dipandang positif (22Nov2009)


Kata siapa hidup itu susah??? Pembudakan diri dalam lingkaran keteraturan yg monoton, ketakutan yg berlebih akan hari esok yg menjelang serta pola pikir materialistik membuat kesederhanaan pola pikir yg seharusnya membatin dalam diri seakan sirna tergantikan oleh pembelokan arti dalam keseharian hidup. Hidup ini bukannya fana, tapi karya Tuhan. harusnya dinikmati seperti kepolosan mata seorang anak kecil melihat (27Nov2009)


Salut utk setiap rintik hujan yg turun ke bumi. Bukannya tanpa pengorbanan, bila sang air terangkat ke atas dari tengah laut & menjebakkan diri dalam formula awan dan mengembara berkilo-kilometer jauhnya hingga di tepian gunung. Kemudian turun dalam bentuk tetesan air dalam volume yg sangat tinggi menghujami bumi. Menyatu dlm aliran sungai yg kembali mengelana ke laut. Filsafat? Hanya kekaguman akan alam semesta.


Harapan lama yg terpendam akan muncul kembali, seiring kekuatan yg muncul di nuansa baru. Masih tetap tidak berubah, hanya iringan dan pegangan dari Tuhan yang menguatkan. Kemaren dan esok adalah sama, hanya nurani dan pikiranku yang mendewasa untuk minikmati esok dan menelaah kemaren. (31 desember 2009)


Hati terinjak-injak oleh kenyataan pahit yg dibungkus cantik oleh bualan-bualan kosong. Karena aku penakut yg gagah diantara hiruk pikuk kumpulannya. Dan akan tetap diam sejuta kata, tenggelam dalam detik yang berlari kencang. Tak ada welas asih menghibur, diam lebih mahal dari emas. (zoilus, 27 feb 2010)


Jangan tegakkan kepala. Jangan busungkan dada. Karena akal sudah mati. Terbujur kaku karena dekap dinginnya sang takut. Wahai nurani... Gugahkan mata dan mulutku !!!! (6 Feb 2010)

Jumat, 20 Februari 2009

Beras mahal

Beras mahal…!! beras mahal…!!
Kalimat seperti ini yang terdengar keras belakangan di awal tahun 2007 ini. Di saat semua harga barang sedang tinggi-tingginya, satu yang paling banyak mengena ke masyarakat luas yaitu beras mahal...!! betapa tidak, di Jakarta saja, beras bisa mencapai harga Rp. 7000,- per kg nya.

Kenapa hal ini bisa terjadi ?

Dari sudut pandang dunia pertanian, dapat kita analisa sedikit.. beras berasal dari padi yang ditanam di seluruh wilayah Indonesia. Beberapa hal mempengaruhi harga beras dari petani adalah sbb:
benih
pupuk
serangan hama global
bahan bakar
keberadaan tengkulak
peran serta koperasi

Untuk bisa melihat secara inplisit permasalahannya, akan lebih baik kita membahas poin diatas satu persatu.

I. Benih
Benih yang didapat petani pada saat ini sudah sedemikian mudahnya, karena sedemikian banyaknya produsen benih yang mempunyai jaringan di seluruh Indonesia. Hal ini membuat petani tidak begitu mempersoalkan supply benih di daerahnya masing-masing.
Akan tetapi yang menjadi permasalahan pelik mengenai benih pada saat ini adalah banyak beredarnya benih-benih palsu yang tidak terditeksi hingga benih ini sudah diaplikasi di lapangan. Hasil panen yang tidak sesuai dengan teori yang dtawarkan oleh produsen benih sering terjadi. Dari tanaman yang mudah terserang penyakit hingga hasil panen yang menurun adalah hasil dari benih palsu yang beredar di masyarakat.

II. Pupuk
Tidak berbeda jauh dengan benih, produsen pupuk yang mengembangkan sayap usahanya di Indonesia terbilang banyak. Dari perusahaan BUMN hingga swasta.
Akan tetapi kelangkaan pupuk di Indonesia masih sering terjadi. Kemana semua pupuk yang ada? Sejak tahun 1970-an, petani Indonesia disosialisasikan untuk menggunakan pupuk yang katanya untuk intesifikasi pertanian. Akan tetapi ada impact jangka panjang yang dilupakan oleh para ahli-ahli pertanian jaman itu. Penggunaan pupuk kimia mengakibatkan tanah dan tanaman menjadi ”manja” pupuk, selain itu tanah menjadi semakin miskin hara dan dosis pupuk yang harus digunakan tahun demi tahun semakin meningkat apabila kita ingin menambah hasil panen pertanian. Otomatis biaya yang dibutuhkan petani menjadi semakin mahal.

III. Serangan Hama Global
Hama menjadi faktor penting yang merusak keberhasilan hasil panen pertanian. Hal ini terjadi karena penyeragaman tanaman di satu luasan areal tertentu yang mengakibatkan bahan makanan hama semakin banyak dan populasi hama semakin tinggi. Populasi hama menjadi semakin tidak terkendali dikala populasi predator alami dari hama ini sangat kurang. Hal ini bisa diakibatkan oleh tingkat regenerasi dari predator yang rendah dan juga pestisida yang digunakan oleh para petani justru lebih banyak membunuh predator alami dari hama yang sebenarnya merusak tanaman.
Fuso adalah istilah yang biasa disebut dalam kegagalan panen yang diakibatkan oleh serangan hama. Apabila ini terjadi, petani tidak bisa berbuat banyak dan hanya berharap dan melakukan usaha agar musim panen berikutnya ini tidak terjadi.

IV. Bahan Bakar
Digunakan untuk tenaga penggerak traktor pengolah tanah dan lebih berperan besar dalam transportasi angkutan hasil panen. Bahan bakar ini yang menggerakkan alat transportasi pengangkut hasil panen hingga ke pengguna.
Anda sudah dapat melihat sendiri dampak kenaikan harga BBM pada barang-barang kebutuhan kita. Tidak usah terlalu dalam kita bahas dampak bahan bakar pada petani. Yang pasti... Besar sekali !!

V. Keberadaan Tengkulak
Mereka datang sebagai penyelamat petani dikala kesulitan keuangan melanda. Menawarkan bantuan keuangan disaat tanaman dalam masa pertumbuhan vegetatif dan disaat yang sama para petani sedang membutuhkan uang untuk kebutuhan sehari-hari karena pengeluaran yang sudah sedemikian besar untuk tanaman mereka.
Hal ini membuat tengkulak bisa berbuat sesuka hati dalam menentukan harga beras.

VI. Peran Serta Koperasi
Banyak hal positif yang bisa dilakukan petani di daerah. Sebagai simpan pinjam hingga membeli hasil pertanian. Saya tidak memantau banyak, apa yang terjadi dengan koperasi pedesaan saat ini. Apbila berjalan dengan semestinya, hasilnya akan sangat baik sekali bagi kestabilan harga beras di pasaran hingga saat ini.

Selain hal di atas, peran serta pemerintah pun sangat dibutuhkan dalam memantau pergerakan beras dari produksi benih hingga beras sampai ke tangan pengguna. Bulog yang notabene adalah salah satu tangan pemerintah dalam sebagian proses ini, tidak dapat berbuat banyak dalam mengendalikan harga beras saat ini. Disamping beras yang diperjualkan kualitasnya sangat rendah, target pasar yang difokuskan pada rakyat miskin yang membutuhkan pun tidak sampai karena banyaknya pedagang yang membeli dengan uang lebih.

Ilmuwan di bidang pertanian sudah banyak berbuat sesuatu pada dunia pertanian, sayangnya hal ini banyak yang tidak sampai ke masyarakat luas.

Pengalaman saya di IPB di tahun 90-an ketika masih banyak mahasiswa dari Malaysia yang belajar di sana, saat ini pertanian mereka jauh lebih baik dari kita. Thailand yang dulu kita eksport beras kepada mereka, saat ini sudah mampu membanjiri pasar retail kita dengan produk-produk pertanian mereka bahkan pertanian mereka banyak dijadikan contoh bagi negara lain. Lengkeng bangkok dan durian monthong adalah produk yang paling banyak menarik perhatian di negara kita. Vietnam yang dari dulu selalu kekurangan beras, saat ini beras mereka sudah mulai membanjiri Indonesia.

Sedih melihat keadaan seperti ini, seharusnya membangkitkan rasa nasionalisme kita untuk bisa bangkit dari keterpurukan.

Ini bukan saatnya kita saling menyalahkan untuk kepentingan ego sendiri. Kerahkan semua usaha dan kerja keras. Bekerja sama untuk kemajuan jauh lebih baik. Banyaknya cara yang digunakan, seharusnya bukanlah menjadi kompetisi melainkan harus menjadi pekerjaan yang mempunyai misi yang sama yakni kebangkitan pertanian Indonesia.

Jangan sampai ada pekik lagi di masyarakat.. Beras mahal !!